Daftar Alat Medis Beserta Fungsinya – Bagian Pertama

1. Alat Cek Darah

Alat ukur darah adalah perangkat medis yang digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang. Alat ini juga dikenal sebagai sphygmomanometer atau tensimeter. Alat ukur darah biasanya terdiri dari manometer, manset (selang karet yang dipasang di lengan), dan pompa yang digunakan untuk memompa udara ke dalam manset.

Proses pengukuran tekanan darah dimulai dengan memasang manset pada lengan atas seseorang. Kemudian, pompa diaktifkan untuk memompa udara ke dalam manset, yang akan membuat manset mengencang di sekitar lengan. Setelah itu, udara perlahan dilepaskan dari manset dan tekanan darah diukur oleh manometer.

Alat ukur darah biasanya digunakan oleh tenaga medis seperti dokter atau perawat untuk mengukur tekanan darah pasien. Namun, ada juga alat ukur darah yang dirancang untuk digunakan sendiri di rumah. Ini dikenal sebagai alat ukur tekanan darah digital atau otomatis, yang lebih mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat.

BagiBagi penderita diabetes atau diabetisi alat cek darah merupakan benda yang penting untuk mengontrol gula darah, karena penderita diabetes memiliki kewajiban melakukan pemantauan gula darah dapat sangat terbantu dengan adanya alat ini sehingga penderita tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit untuk cek gula darah.

Selain digunakan untuk mengukur kadar gula darah juga dapat digunakan untuk mengukur kadar asam urat dan kolesterol dalam darah.

2. Tensimeter

Tensimeter, juga dikenal dengan sebutan sphygmomanometer, adalah alat medis yang digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang. Alat ini terdiri dari manset yang dapat diinflasi dan dibungkus di sekitar lengan atas, serta sebuah pengukur tekanan atau kolom raksa yang menunjukkan tekanan dalam manset.

Untuk menggunakan tensimeter, manset diinflasi hingga memutus aliran darah di lengan. Tekanan kemudian perlahan dilepaskan, dan petugas kesehatan mendengarkan suara aliran darah melalui arteri dengan menggunakan stetoskop atau mendeteksi denyut nadi secara elektronik. Bacaan tekanan ketika suara aliran darah pertama kali terdengar atau denyut nadi terasa disebut tekanan darah sistolik, dan bacaan tekanan ketika suara atau denyut nadi menghilang disebut tekanan darah diastolik.

Tekanan darah adalah indikator penting dari kesehatan secara keseluruhan dan dapat dipengaruhi oleh faktor seperti usia, gaya hidup, dan kondisi medis yang mendasar. Monitoring tekanan darah secara teratur dengan menggunakan tensimeter dapat membantu mengidentifikasi dan mengelola masalah kesehatan potensial.

Tekanan darah pada manusia menjadi satu ukuran yang menentukan tinggi rendahnya darah seseorang, adapun beberapa faktor yang mampu mempengaruhi meningkatnya tekanan darah seperti melakukan aktivitas yang berat, mengkonsumsi kafein, pengaruh obat-obatan stres dll.

Tensimeter berguna untuk mengukur tekanan darah, dengan mengetahui berapa tekanan darah kita dapat menilai apakah tekanan tensi darah kita normal atau tidak. Pada umumnya tekanan darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sitolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik. Tensimeter dibagi menjadi 3 macam yaitu Tensimeter Air Raksa, Tensimeter Aneroid dan Tensimeter Digital, ketiganya memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengukur tekanan darah.

Tensimeter Air Raksa
Tensimeter Air Raksa sebenarnya sudah jarang dipakai diluar negeri, karena alat ini menggunakan air raksa sebagai pengisi alat ukur, jika alat ini sampai pecah maka akan berbahaya jika terkena kulit atau saluran pernapasan. Di indonesia pun juga sudah tidak digunakan atau diproduksi lagi karena sudah dilarang oleh kementerian kesehatan.

Tensimeter Aneroid
Tensimeter ini bekerja secara manual terdiri dari beberapa bagian yaitu manset, selang penyambung, balon pompa dan meteran. Tekanan darah yang diukur dengan menggunakan alat ini ditunjukan melaui meteran dengan jarum sebagai penunjuknya.

Tensimeter Digital
Lebih modern dan akurat, dengan pemakaian yang mudah hasilnya pun terlihat jelas di monitor LCD. Tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik untuk di pakai.

3. Termometer Medis

Termometer medis memiliki berbagai jenis seperti termometer air raksa, termometer kristal cair, termometer digital dan termometer inframerah.

4. Stetoskop

Stetoskop adalah alat medis yang digunakan untuk mendengarkan suara-suara internal tubuh manusia, terutama suara-suara yang berasal dari jantung dan paru-paru. Alat ini terdiri dari tabung fleksibel dan dua earpiece (penutup telinga) yang terhubung ke lubang-lubang kecil di ujung tabung.

Untuk menggunakan stetoskop, earpiece dimasukkan ke telinga petugas kesehatan, sementara tabung diarahkan ke area tubuh yang ingin didengar suaranya, seperti jantung atau paru-paru. Suara dari organ internal yang sedang didengarkan kemudian diperkuat dan diteruskan ke telinga petugas kesehatan melalui tabung dan earpiece.

Stetoskop merupakan alat yang sangat penting bagi petugas kesehatan, karena dapat membantu dalam diagnosis dan pengawasan kondisi medis tertentu, seperti kelainan jantung, penyakit paru-paru, dan infeksi. Stetoskop juga dapat membantu petugas kesehatan memonitor pernapasan, denyut jantung, dan suara peristaltik (gerakan usus) dalam tubuh pasien.

5. Nebulizer

Nebulizer adalah alat medis yang digunakan untuk mengubah obat cair atau larutan menjadi uap halus agar dapat dengan mudah dihirup ke dalam saluran pernapasan, terutama pada kasus penyakit saluran napas seperti asma, bronkitis, atau emfisema. Nebulizer terdiri dari tabung kompresor yang menghasilkan udara bertekanan tinggi dan berisi obat, serta masker atau mouthpiece untuk menghirup uap obat yang dihasilkan.

Cara kerja nebulizer adalah dengan menyemprotkan obat dalam bentuk uap halus ke dalam saluran pernapasan melalui masker atau mouthpiece. Partikel-partikel obat yang dihasilkan oleh nebulizer akan menempel di saluran pernapasan dan membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki fungsi paru-paru pada pasien yang mengalami penyakit saluran napas.

Nebulizer sering digunakan oleh orang-orang dengan kondisi saluran napas yang kronis, termasuk orang-orang dengan asma, bronkitis, atau emfisema. Dalam beberapa kasus, nebulizer juga digunakan untuk mengobati infeksi saluran napas, seperti pneumonia atau bronkiolitis.

Penggunaan nebulizer harus dilakukan dengan resep dari dokter dan di bawah pengawasan petugas kesehatan yang terlatih. Hal ini karena dosis dan jenis obat yang diberikan melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi medis pasien secara spesifik.

6. Timbangan Badan

Timbangan badan merupakan alata yang digunakan di rumah menampilkan berat badan dengan dial atau di layar digital. Timbangan badan memiliki beberapa jenis dan cara kerjanya yang berbeda yaitu dengan pegas dan secara elektronik. Secara umum, timbangan badan digital lebih akurat daripada timbangan manual. Tetapi untuk pembacaan yang paling akurat, timbangan badan jenis apa pun harus diatur dengan benar dan digunakan secara konsisten.

7. Pulse Oximeter

Oksimeter, juga dikenal sebagai pulse oximeter, adalah alat medis yang digunakan untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah. Alat ini bekerja dengan mengirimkan sinar inframerah melalui ujung jari atau bagian tubuh lainnya, dan kemudian mendeteksi seberapa banyak cahaya yang dipantulkan oleh sel-sel darah merah yang membawa oksigen.

Oksimeter biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu probe yang terpasang pada ujung jari atau bagian tubuh lainnya, dan unit display yang menunjukkan hasil pengukuran. Penggunaan oksimeter yang mudah dan nyaman memungkinkan orang untuk memantau tingkat oksigen dalam darah mereka sendiri di rumah.

Pengukuran oksimeter sangat penting untuk memantau pasien yang mengalami kondisi medis yang mempengaruhi tingkat oksigen dalam darah, seperti pneumonia, emfisema, atau serangan asma. Hal ini karena penurunan tingkat oksigen dalam darah dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius dan berpotensi mengancam nyawa.

Oksimeter juga sering digunakan oleh petugas kesehatan di rumah sakit dan pusat perawatan untuk memantau pasien yang sedang dalam perawatan atau mengalami cedera serius, seperti kecelakaan mobil atau luka bakar. Alat ini sangat membantu dalam mengidentifikasi gejala hipoksia (kekurangan oksigen) pada pasien dan memberikan perawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.

8. Peak Flow Meter

9. Colostomy Bag

Colostomy bag adalah sebuah kantung yang digunakan untuk menampung tinja seseorang yang telah menjalani operasi kolostomi. Kolostomi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk membuat saluran buang air besar (kolon) seseorang keluar melalui dinding perut, sehingga tinja dapat keluar dan dikumpulkan dalam kantung tersebut.

Colostomy bag biasanya terbuat dari bahan yang aman dan tahan air, seperti plastik. Kantung ini dapat dilekatkan pada perut seseorang dengan menggunakan perekat khusus dan dipakai sepanjang waktu, sehingga tinja yang keluar dari kolon dapat langsung masuk ke dalam kantung.

Colostomy bag biasanya digunakan oleh orang yang mengalami kondisi medis tertentu, seperti kanker usus besar, penyakit Crohn, atau divertikulitis. Kantung ini dapat membantu mereka untuk mengatasi masalah kesehatan yang mereka alami dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

10. Fetal Doppler

Fetal doppler adalah alat medis yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin di dalam rahim ibu. Alat ini bekerja dengan memancarkan gelombang ultrasonik yang dipantulkan kembali oleh jantung janin, dan kemudian dikonversi menjadi suara oleh alat tersebut.

Fetal doppler biasanya digunakan oleh dokter kandungan selama pemeriksaan kehamilan untuk memastikan bahwa janin sedang berkembang dengan normal. Alat ini juga dapat digunakan oleh orang tua untuk mendengarkan detak jantung janin di rumah.

Penggunaan fetal doppler di rumah harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tepat, karena jika tidak digunakan dengan benar, dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi dan ketidaknyamanan pada janin. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan fetal doppler di bawah pengawasan dokter kandungan yang berpengalaman.

Sementara fetal doppler yang digunakan di rumah bagi banyak calon orang tua, ada beberapa masalah keamanan. Pada tahun 2014, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar tidak menggunakan fetal doppler secara individu. Satu-satunya waktu Anda harus menggunakan doppler, FDA mengatakan, adalah ketika seorang dokter menggunakannya, dalam hal ini diperlukan secara medis.

11. Hearing Aid / Alat Bantu Dengar

Alat bantu dengar memiliki tiga bagian dasar yaitu microphone, amplifier, dan receiver. Alat bantu dengar menerima suara melalui microphone, yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan mengirimkannya ke amplifier. Amplifier meningkatkan kekuatan sinyal dan kemudian mengirimkannya ke telinga melalui receiver.

Alat bantu dengar memiliki model dan gaya yang berbeda dari yang terbesar hingga yang terkecil

• Behind-the-ear (BTE)
• In-the-ear (ITE)
• In-the-canal (ITC)
• Completely-in-the-canal (CIC)

12. Alat Ukur Tinggi Badan

Stadiometer atau stature meter adalah peralatan medis yang digunakan untuk mengukur tinggi badan manusia. Biasanya terdiri dari penggaris yang dipasang secara vertikal di dinding, dengan potongan horizontal bergerak yang dapat disesuaikan untuk diletakkan di atas kepala. Stature meter digunakan dalam pemeriksaan medis, uji klinis dan eksperimen.

13. Alcohol Detector

Alcohol detector adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi kadar alkohol dalam hembusan nafas seseorang. Alat ini bekerja dengan memancarkan sinar inframerah ke dalam sampel nafas seseorang, kemudian mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan kembali oleh molekul alkohol dalam sampel tersebut. Dari hasil pengukuran tersebut, alat dapat menentukan kadar alkohol dalam nafas seseorang.

Alcohol detector digunakan untuk membantu mengidentifikasi apakah seseorang telah mengonsumsi alkohol dan apakah kadar alkohol dalam tubuhnya melebihi batas yang diizinkan. Alat ini sering digunakan oleh petugas keamanan dan penegak hukum, seperti polisi, untuk melakukan pengujian pada pengemudi yang dicurigai mengemudi dalam keadaan mabuk.

Alcohol detector tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran, dari alat yang kecil dan mudah dibawa-bawa hingga alat yang lebih besar dan kompleks. Beberapa jenis alat juga dapat dihubungkan dengan komputer atau perangkat mobile untuk memantau dan merekam hasil pengujian secara lebih akurat dan efisien.

Perangkat ini menguji menggunakan jumlah alkohol dalam napas yang dihembuskan untuk menghitung atau memperkirakan kandungan alkohol dalam darah seseorang, atau juga dikenal sebagai blood alcohol content (BAC).

14. Humidifier

Humidifier atau pelembab udara adalah alat yang berfungsi untuk menambah kelembapan udara di dalam ruangan. Umumnya, alat ini digunakan di dalam rumah atau kantor yang ber-AC. Humidifier menambahkan kelembapan ke udara, yang dapat bermanfaat bagi orang dengan gejala pernapasan atau kulit kering.

Humidifier bisa menjadi cara yang baik untuk menambahkan kelembapan udara dalam ruangan, tetapi ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan seperti bertumbuhnya bakteri, tungau dan jamur. Maka dari itu selalu rutin membersihkan humidifier udara secara menyeluruh. Jika pelembab udara memiliki filter, pastikan untuk sering menggantinya.

15. Air Purifier

Air purifier merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan udara dengan menghilangkan atau dengan kata lain menonaktifkan polutan atau alergen dalam ruangan. Air purifier biasanya berisi setidaknya satu filter dan kipas. Saat udara melewati perangkat, filter akan menangkap partikel halus, seperti debu, asap, dan polutan serta alergen lainnya. Kemudian alat akan mensirkulasikan udara bersih kembali ke dalam ruangan. Berbeda dengan Humidifier yang dapat melelmbabkan ruangan, air purifier hanya membersihkan udara dalam ruangan dan tidak menambah kelembapanudara.

16. Test Kehamilan

Test pack atau tes kehamilan adalah cara untuk menentukan apakah seorang wanita hamil dengan melihat jumlah human chorionic gonadotropin (hCG) dalam tubuh. Tes kehamilan bekerja dengan memeriksa urin (kencing) untuk hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (HCG). Tubuh hanya membuat hormon HCG ketika seseorang sedang hamil. HCG dilepaskan ketika sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan rahim pada saat kehamilan dimulai.

Sebagian besar tes kehamilan di rumah memiliki akurasi tinggi 97% hingga 99% dengan syarat saat menggunakannya sesuai petunjuk. Hasil positif dapat dipercaya, tetapi bisa mendapatkan hasil negatif di awal kehamilan.

17. Test HIV

Alat Tes HIV Tes untuk memeriksa infeksi human immunodeficiency virus (HIV). HIV adalah virus yang menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Jenis tes HIV yang paling umum disebut tes antibodi HIV, yang memeriksa antibodi terhadap HIV dalam sampel darah, urin, atau cairan dari mulut.

18. Support dan Penunjang Ortopedi

Support ortopedi adalah perangkat medis yang dirancang untuk mengatasi masalah muskuloskeletal, support ortopedi dapat digunakan untuk menyelaraskan, memperbaiki posisi, menopang, menstabilkan, dan melindungi bagian tubuh tertentu (terutama otot, sendi, dan tulang) saat mereka sembuh dari cedera atau trauma. Support atau penyangga ortopedi memiliki berbagai tipe dan jenis seperti penyangga kaki, penyangga tangan, penyangga leher, penyangga tulang belakang dll.

19. Kursi Roda

20. Tongkat Kruk

Tongkat Kruk adalah salah satu jenis alat bantu jalan yang berfungsi untuk meningkatkan ukuran dasar penopang individu. Alat ini dapat mentransfer berat badan dari kaki ke tubuh bagian atas dan sering digunakan oleh orang-orang yang tidak dapat menggunakan kaki mereka untuk menopang berat badan mereka (yaitu cedera jangka pendek hingga cacat seumur hidup). Ada tiga jenis kruk yang sering dijual di pasaran seperti tongkat kruk ketiak, kruk siku dan kruk talang.

21. Tongkat Jalan

Walking stick atau tongkat jalan merupakan alat bantu jalan yang dapat meningkatkan keseimbangan dan stabilitas. Tongkat jalan membantu seseorang mempertahankan postur yang benar, terutama di punggung atas, dan dapat membantu memperkuat otot punggung atas. Tongkat jalan juga dapat menghilangkan sebagian beban dari punggung bawah, pinggul, dan lutut, yang mungkin berguna jika Anda menderita radang sendi atau masalah punggung.

22. Walker dan Rollator

Walker atau Rollator adalah alat bantu mobilitas yang dirancang untuk membantu seseorang yang memiliki gangguan atau kelemahan fisik untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari. Rollator terdiri dari rangka yang terbuat dari logam atau bahan sintetis yang ringan dan kokoh, serta dilengkapi dengan empat roda, pegangan tangan, dan kursi kecil.

Rollator sering digunakan oleh orang-orang yang memiliki kondisi fisik yang membatasi kemampuan bergerak mereka, seperti gangguan keseimbangan, cacat fisik, atau kelemahan otot. Alat ini membantu pengguna untuk menjaga keseimbangan dan memberikan dukungan saat berjalan atau berdiri.

Rollator memiliki beberapa fitur yang membuatnya menjadi pilihan yang populer untuk alat bantu mobilitas, termasuk pengaturan ketinggian yang mudah disesuaikan, roda yang mudah diputar dan dikunci, serta kursi kecil yang dapat digunakan untuk beristirahat saat berjalan. Beberapa model rollator juga dilengkapi dengan keranjang atau tas yang dapat digunakan untuk membawa barang bawaan saat berjalan.

Rollator dapat membantu meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup seseorang yang memiliki gangguan atau kelemahan fisik. Namun, seperti halnya dengan alat bantu mobilitas lainnya, rollator harus digunakan dengan benar dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terkait sebelum menggunakan rollator dan memilih model yang sesuai untuk kebutuhan dan kondisi pengguna.

23. Commode Chair

Commode chair adalah alat bantu kesehatan yang dirancang untuk membantu orang yang mengalami gangguan atau kelemahan fisik dalam melakukan kegiatan buang air kecil dan besar. Commode chair sering digunakan oleh orang-orang yang memiliki kesulitan untuk bergerak ke kamar mandi atau toilet, atau yang mengalami inkontinensia.

Commode chair terdiri dari sebuah kursi dengan lubang di bagian tengah yang dapat diangkat, sehingga pengguna dapat buang air kecil atau besar dengan nyaman. Kursi ini juga dilengkapi dengan tempat pembuangan atau wadah yang dapat dibuang setelah digunakan, serta pegangan untuk membantu pengguna untuk duduk dan bangkit dari kursi.

Commode chair tersedia dalam berbagai jenis dan model yang berbeda, mulai dari model yang sederhana hingga model yang lebih canggih dengan fitur-fitur tambahan seperti roda, kursi yang dapat diatur ketinggiannya, dan sandaran lengan. Beberapa model commode chair juga dilengkapi dengan kursi yang dapat dilipat sehingga mudah disimpan atau dibawa-bawa.

Commode chair membantu orang yang mengalami gangguan atau kelemahan fisik untuk lebih mandiri dalam melakukan kegiatan buang air kecil dan besar, serta membantu mengurangi risiko jatuh atau cedera. Namun, penggunaan commode chair yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kondisi pengguna dapat menyebabkan cedera atau infeksi. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terkait sebelum menggunakan commode chair dan memilih model yang tepat untuk kebutuhan dan kondisi pengguna.

24. Tapping Massager

25. TENS/EMS / Stimulasi Saraf

Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) adalah perangkat yang mengirimkan arus listrik kecil ke bagian tubuh yang ditargetkan. Arus ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa unit TENS dirancang untuk digunakan di rumah sakit, fasilitas kesehatan serta dapat digunakan di rumah. Bantalan perekat, yang dikenal sebagai elektroda, ditempatkan langsung pada kulit. Saat alat dihidupkan, elektroda mengirimkan sinyal listrik bertegangan rendah ke tubuh, frekuensi dan intensitas sinyal ini dapat diatur sesuai kebutuhan.

Sedangkan electronic muscle stimulation (EMS) adalah terapi fisik dan teknik kebugaran. Seperti TENS, ini melibatkan perangkat yang mentransmisikan arus listrik melalui elektroda yang diterapkan langsung ke kulit. Tidak seperti TENS, elektroda dari perangkat EMS diterapkan pada kelompok otot utama. Kelompok otot yang umum digunakan EMS adalah paha depan setelah operasi lutut.

26. Lampu Inframerah

Terapi lampu inframerah adalah salah satu dari beberapa terapi inovatif yang sedang diujicobakan untuk pengelolaan pasien dengan nyeri akut atau kronis. Terapi ini menggunakan panjang gelombang cahaya tertentu yang dikirimkan ke bagian tubuh yang mengalami cedera. Tidak seperti sinar ultraviolet yang memiliki efek merusak pada jaringan dan sel-sel tubuh, sinar inframerah membantu sel-sel meregenerasi atau memperbaiki diri. Sinar inframerah juga meningkatkan sirkulasi darah kaya oksigen dalam tubuh, mempercepat penyembuhan jaringan dalam dan menghilangkan rasa sakit.

27. Heating Pad

Heating pad atau bantal pemanas dapat membantu meredakan sakit dan nyeri, serta mengurangi kekakuan pada otot dan persendian. Ini adalah salah satu cara untuk memberikan terapi panas, atau termoterapi. Menggunakan bantalan pemanas dapat membantu meringkankan gangguan seperti sakit punggung, sakit leher, kram saat menstruasi, gejala migrain, rasa sakit setelah cedera dan nyeri artritis.

28. Alat Bekam

Terapi bekam adalah bentuk pengobatan alternatif kuno di mana seorang terapis meletakkan cangkir khusus pada kulit selama beberapa menit untuk menciptakan isapan. Seseorang menggunakan terapi ini biasanya untuk berbagai tujuan, termasuk untuk membantu dengan rasa sakit, peradangan, aliran darah, relaksasi dan kesejahteraan, dan sebagai jenis pijat jaringan dalam.

29. Hot Water Bag

Hot Water Bag merupakan produk medis berbahan karet sintetis yang banyak direkomendasikan untuk tujuan memberikan kehangatan pada otot. biasanya alat ini membantu meredakan nyeri, meringankan ketidaknyamanan melalui aplikasi panas lokal. Secara tradisional, kantong atau wadah air panas terbuat dari karet dan diisi dengan air panas. Kantong atau wadah juga memiliki sumbat di mulutnya (untuk menghindari tumpah atau bocor).

30. Ice Bag

Ice Bag merupakan alat kompres pada bagian tubuh untuk mengatasi rasa sakit seperti memar, gejala panas, serta kompres untuk cidera saat berolahraga. Karena kompres es dianggap sebagai pengobatan rumahan, ada berbagai cara untuk menggunakan perawatan ini salah satunya menggunakan kantong untuk membungkus es.